Perjalanan Dagang Gesek

Gesek Itu Apa ?

Gesek / Iwak Asin / Wak Asin adalah Ikan Asin.

perjalanan pedagang gesek-preservatives-1892051596-azot susila

Langsung saja lah ! Benar-benar tidak ada yang berharap untuk mengeluh, namun saya memiliki blogg tidak pernah memiliki kesempatan untuk memuat posting yang dapat diabaikan. Baik! Setelah sekian lama' setelah seharian mengendarai motor idiot saya, kini saya akan menyisihkan usaha untuk menceritakan kisah-kisah yang kiranya berguan atau pun sia-sia bagi pembacanya.

Sebelum memberi tahu saya tentang tamasya saya kemarin berangkat segera menjelang permulaan hari untuk pulang ke rumah di malam yang penuh badai. Apakah saya ingin pembaca saya berkenalan dengan benar ? Bagaimana Anda rekan, apakah menurut Anda keadaan Anda baik hari ini, atau sebaliknya ? Saya percaya semua rekan saya baik-baik saja. Aamiin.

Berangkat pagi

Sejak awal, pada pagi hari, iklim cerah dan tidak ada indikasi curah hujan turun. Di saat pagi saya mulai berangkat dan tidak membawa jaket karena cuacanya sangat cerah. Tujuannya adalah' berdagang, suatu rutinitas saya' untuk mencukupi keluarga. Dagang apakah itu ? Yang saya jual adalah Gesek / Iwak Asin (Ikan Asin dan tarasi). Terus terang dagangan saya tergolong kapasitas kecil "bahkan bisa dikatakan'sangat kecil". Untuk modal saja tak jauh dari uamh Rp.1300.000,- sampai Rp.2500.000,- ribuan saja.

Tentunya dengan uang sebesar itu hasil pun tidak seberapa besar, tetapi menurut saya besar atau' kecil nya uang itu tergantung' kepada orangnya. Bagi saya, penghasilan dari dagang gesek sangat membantu' karena jujur' saya belum mendapatkan, penghasilan lainnya' untuk menambah penghasilan saya.

Maka dari itu' sesungguhnya, dengan saya membut blogg, semoga suatu saat ada penghasilannya, untuk menambah penghasilan saya, yang nantinya bisa untuk, menambah modal gesek dan terasi. Semoga saja ya Sob . . blogg nya mendapatkan Ads. Aaminn. Yok Kita lanjut kecerita dagang gesek. . . .

Sudah saya meninggalkan rumah' tentunya untuk memenuhi tanggung jawab sebagai orang yang di percaya oleh keluarga. Sekitar sudah setengah jam, saya berkendara motor' dengan membawa barang dagangan yaitu gesek dan terasi. Ternyata ! cuaca cerah menjadi" mendung. kelokasi dagang belum sampai, tentunya' belum menawarkan gesek / wak asin (ikan asin) dan tarasi.

Dengan cepat saya berpikir untuk mencari tempat berlindung sebelum hujan turun. Karena Gesek (Ikan Asin) dan terasi sangat sensitif kalau terkena air. Sempat terguyur hujan ketika hujan baru turun. Dengan cepat' akhirnya saya mendapatkan tempat untuk terhindar dari hujan untuk menyelamatkan dagangan yaitu wak asin / ikan asin / gesek dan terasi. Sembari berharap"semoga hujannya, tidak lama.

Sengsara namun harus menahan diri

Dua jam menunggu' ternyata hujan pun, belum saja reda. Walau pun dagangan bisa dikatakan aman tapi belum terjual sama sekali. Dikarenakan tempat yang saya berdagang masih setengah perjalanan lagi, tepatnya sekitar setengah jam lagi baru sampai kelokasi saya berdagang gesek (ikan asin) dan terasi.

Tiga jam empat jam' masih setia menunggu hujan untuk reda. Dengan sabar menunggu akhirnya hujan reda juga ketika waktu sudah menjelang sore' tepatnya sudah jam 17:oo. Akhirnya dengan waktu yang sudah sore, saya batalkan ' untuk tidak melanjutkan tujuan utamanya itu' kelokasi tempat biasa saya berdagang wakasin dan terasi.

Saya putuskan pulang saja, . akan tetapi belum mendapatkan uang' karena niat berdagang terjebak hujan yang lama hingga sampai sore. Akhirnya ' dengan penuh harap, begitu hujan reda walau pun tidak kelokasi biasa saya berdagang / tidak sampai kelokasinya para pelanggan saya.

Dengan mencoba, mencari lokasi baru yang terdekat dengan posisi saya di saat itu kehujanan. Sembari berkendara moto dengan arah menuju pulang, tengong kanan dan kiri' kiranya ada lokasi yang cocok dan membutuhkan gesek daan terasi yang saya bawa. Terus berjalan dengan pelan serta merasakan harap dan cemas. Maksud dari harap' yaitu berharap ada yang beli Ikan asin (gesek) dan terasi. Cemas yang saya maksud' bagai mana kalau' hingga sampai keremah, tidak satupun yang terjual geseknya atau terasinya. Tentunya tidak dapat uang.

Begitu saya ada Gang (jalan kecil) saya berharap semoga' semoga di sekitar gang / jalan kecil' kemudian saya memasuki gang tersebut, semoga saja ada yang membutuhkan gesek / iwak asin / ikan asin dan tarasi. Setelah saya memasuki Gang tersebut' ternyata sepi orang, kemungkinan pada di dalam rumah di karenakan sehabis hujan besar dan hari pun sudah sore.

RELATED:

Saya terus berjalan melewati Gang / jalan kecil, dikarenakan' walaupun sepi sudah terjanjur memasuki gang / jalan kecil tersebut. Terus berjalan pelan' dan berjalan semakin . . .  kedalam perkampungan tersebut' hingga akhirnya, sampai di ujung perkampungan (sudah mentog tidak ada cabang jalan lagi / ujung Desa adalah tanggul). Tanggul tidak bisa dilewati' jika setelah hujan, tentunya gebal / belok.

Di ujung Desa tersebut' terdapat sebuah warung. Akhirnya, hari itu pertaama saya menawarkan dagangannya. Terlebih lagi pengecer juga melihat produk saya, hanya wakasin / gesek, (ikan asin dan tarasi).. Setelah, ibu pemilik warung memilih' akhirnya beli juga ikan asin darai saya' tidak belanja banya hanya Rp.10.000,- saja.

Saya pun' tidak langsung bergegas untuk pergi, mengobrol bersama ibu pemilik warung' sembari perfikir kiranya kemana lagi harus menawarkan gesek dan terasi. Hingga akhirnya' saya bertanya kepada ibu warung. Pertanyaan saya' kepada ibu warung ! Kiranya siapalagi ya bu' warung yang biasa belanja gesek / ikan asin dan terasi.

Akhirnya ibu warung. merasa di ingatkan dengan pertanyaan saya tadi. Ibu warung menjawab" Oh . . . iya ! Di belakang rumah saya, ada toko (kalau di kampung, warung yang lebih besar dan dibangun dengan tembok namanya toko).

Penjelasan dari Ibu warung' toko tersebut sering belanja gesek / ikan asin dengan jumblah yang banyak jika setoknya sudah habis, menurut ibu warung' coba saja semoga sekarang stok gesek dan terasinya sudah habis.

Tak' buang waktu lama, langsung ke toko yang telah ditunjukan oleh si ibu pemilik warung. Tidak luapa saya, , juga ucapkan terimakasih, kepada ibu pemilik warung yang telah membeli gesek dan terasi, juga memberikan informasi tentang toko yang biasa menyetok gesek dan terasi. Toko pun tidak jauh dari warung tersebut, hanya berselang satu' rumah saja, dan saya pun' sekalian berpamitan' kepada ibu pemilik warung.

Waktu pun hampir magrib' ketika saya menuju toko' yang di beritaukan oleh si ibu tukang warung. Setelah saya sampai ke toko' langsung saja' saya tawarkan gesek dan terasinya kepada pemilik toko.

Setelah saya tawarkan gesek dan terasinya, ibu pemilik toko tidak langsung menjawab Y atau Tidak, ibu pemilik toko malah berbalik tanya kepada saya. Kenapa jualannya terlalu sore . . 'ujar nya ibu pemilik toko. Saya jawab ' dari pagi hujan tiada henti, sampai sore' sehingga gesek dan tarasinya belum sempat terjual.

Akhirnya ibu pemilik toko melihat WakAsin / Ikan Asin / Iwak Asin dan terasi yang saya bawa. Ternyata , , ibu pemilik toko tertari dengan gesek dan terasi yang saya bawa, setelah tertarik' tentunya ibu pemilik toko' menanyakan soal harganya "Untuk harga beli berapa, harga untuk jual berapa" ? Jawab saya . . . harga Rp.1500,- untuk jual Rp.2.000,-

Setelah harganya dianggap sepakat. Ternyata . . .Perjuangan Dagang Gesek part#2.

0 Response to "Perjalanan Dagang Gesek"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel